Friday, April 4, 2008

JALAN YANG HARUS KUPILIH

Jalan Yang Harus Kupilih


Beritahukanlah aku jalan yang harus kutempuh, sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku

(Mazmur 143 : 8)


Berbagai Pilihan

Pilihan ada di tangan kita masing-masing sebagai manusia. Sebagai manusia yang diciptakan dengan akal budi dan pikiran, maka setiap manusia dalam hidupnya harus dapat menentukan pilihan untuk mengambil suatu keputusan. Entah pilihan untuk kepentingan dirinya sendiri maupun untuk kepentingan orang lain.
Sadar maupun tidak sadar, setiap hari kita ditawarkan sejumlah pilihan yang harus kita pilih untuk melakukan sesuatu. Dari mulai membuka mata di pagi hari, kita sudah harus memilih : apakah kita akan segera bangun atau tidur sebentar lagi, apakah kita mau berdoa atau langsung membaca koran, apakah kita mau bersukacita atau mengeluh, dan lain-lain. Siang hingga malam hari pun kita terus menerus diajukan pilihan-pilihan yang harus kita pilih dan tentukan : apakah kita hari ini akan memasak sayur sop atau sayur asam, apakah kita akan menolong orang lain atau tidak, dan lain-lain.


Resiko Pilihan

Setiap pilihan yang kita ambil pasti mengandung resiko meskipun kadar dari resiko tersebut bisa ringan sampai berat. Suatu pagi, ada seseorang sewaktu perjalanan ke kantor dari arah Bekasi diharuskan memilih jalan tol mana yang harus dilalui : melewati jalan tol cakung ataukah jalan tol cawang. Pilihan akhirnya jatuh pada jalan tol cawang dengan harapan bahwa jalan yang akan dilalui akan lancar, akan tetapi ternyata pilihan yang diambil salah dan resikonya adalah terkena macet yang parah. Coba kalau dia memilih jalan yang lain barangkali jalan tersebut tidak terlalu macet. Tetapi biar bagaimanapun resiko yang dihadapi tetap harus dilalui dan kita tidak boleh menyesal telah mengambil keputusan tersebut.
Contoh diatas adalah sebuah pilihan yang tidak terlalu berat untuk diputuskan dan resiko yang didapat pun tidak terlalu bermasalah jika salah dalam mengambil keputusan. Ada beberapa pilihan yang sangat susah dan memerlukan waktu, pikiran bahkan tenaga untuk dapat memilih ‘jalan mana’ yang akan diambil. Keputusan untuk memilih teman hidup, pindah pekerjaan dan sekolah adalah beberapa dari pilihan yang dirasakan berat untuk dipilih dan resiko yang didapat pun besar akibatnya jika salah dalam memilih.


Menentukan Pilihan

Bagaimana kita dapat menentukan apakah pilihan yang kita ambil tersebut benar ataukah salah ? Salah satunya adalah dengan berdoa dan meminta petunjuk Tuhan apakah memang keputusan yang harus diambil adalah rencana dan kehendakNya. Kita harus sering berbicara dan mendengarkan suara Tuhan yang dirasakan didalam hati nurani. Kita harus sering mengasah kepekaan hati kita dengan sering berdoa dan membaca firmanNya. Jika keputusan yang diambil membuat kita tenang dan damai maka itulah suara Tuhan yang sedang berbicara kepada kita. Jawaban Tuhan seringkali tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan dan tidak kita pikirkan, tapi itulah kehendakNya. Tetapi seperti ada tertulis : “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia “ ( I Korintus 2:9 ) . Dia bisa berbicara lewat orang lain, lewat bacaan Firman Tuhan dll.
Tetapi setelah kita mengambil suatu keputusan dan ternyata keputusan yang kita ambil salah , kita tidak dapat termenung menyesali keputusan yang telah kita buat. Kita harus yakin dan percaya bahwa semua yang terjadi adalah campur tangan Tuhan dan memang semua yang terjadi adalah rencanaNya dan rancanganNya. Dalam setiap keputusan pasti harus dilalui oleh pergumulan dan konflik yang hebat. Oleh sebab itu, bila didalam pergumulan iman, kita mengalami keraguan dan ketakutan janganlah dengan gampang dikatakan bahwa kita lemah iman. Hanya orang yang serius dengan imannya, pernah merasa ragu. Dan hanya orang yang pernah merasa ragu , bisa serius dengan imannya. (Ketika takut mencengkram ; Eka Darmaputra)


Belajar dalam memilih

Marilah kita mulai sekarang belajar mengasah kepekaan dan memperkuat iman kita didalam Dia sehingga apapun yang terjadi kita percaya bahwa Tuhan lah yang mengatur segala sesuatu didalam perjalanan hidup kita. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8 : 28)