Thursday, June 26, 2008

Berhasil di dalam Tuhan
Yosua 1 : 1-9


Bagaimana kita dapat berhasil di dalam Tuhan ? Kita dapat belajar dari perjalanan hidup Yosua yang berhasil memasuki tanah perjanjian. Ada langkah- langkah yang harus kita lakukan supaya kita berhasil di dalam Tuhan yaitu :

Mendengarkan firman/ suara Tuhan (Yosua 1 : 1)

Agar kita berhasil di dalam Tuhan maka langkah yang pertama adalah kita harus setia mendengarkan firman., yang bisa didapat dari membaca firman Tuhan setiap hari maupun mendengarkan kotbah/renungan baik di gereja maupun di media lain (TV, radio, dll. ). Kita wajib membaca dan merenungkan Firman Tuhan setiap hari agar kita dapat mengerti kehendak Tuhan sehingga firman Tuhan dapat menguatkan pikiran dan hati kita didalam menjalani kehidupan. Jika kita terbiasa membaca Firman Tuhan maka kita juga akan terbiasa dalam mendengarkan suara Tuhan. Firman Tuhan dapat menjadi pedoman dalam mencari keberhasilan dan kebenaran didalam Tuhan. Dengan Firman Tuhan kita dapat mengetahui apakah tindakan dan perilaku kita sudah sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak. Hati nurani kita akan semakin terasah dan peka akan suara Tuhan dan kehendakNya bagi kita jika kita terbiasa membaca dan merenungkan firmanNya.

Berani menerima tantangan (Yosua 1 :2)

Dengan adanya firman Tuhan di dalam hati kita maka kita siap menerima dan menjalani tantangan yang harus kita hadapi agar kita semakin dewasa di dalam Tuhan. Seperti ada pepatah cina yang mengatakan “ Perjalanan 1000 meter dimulai dengan langkah pertama “ yang artinya agar kita semakin dewasa menurut Tuhan maka kita harus berani melangkah untuk dapat mengatasi tantangan yang ada. Seperti Yosua yang berani melangkahkan kaki di sungai Yordan, sehingga aliran sungai Yordan terhenti dan mereka dapat menyebranginya. Langkah pertama memang berat dilakukan, tapi jika kita mau bertumbuh dan berhasil di dalam Tuhan maka kita harus melakukan langkah pertama tersebut. Kitalah yang memulai langkah pertama selanjutnya Tuhan yang akan bertindak meneruskan langkah kita.

Memegang Janji Tuhan (Yosua 1:3 - 5)

Langkah yang ketiga adalah dengan memegang janji Tuhan. Kita dapat memegang janji Tuhan karena janjiNya adalah setia dan tetap. Tuhan akan menyertai kita dimanapan dan kapanpun. Tuhan yang menyertai Yosua, Daud, Abraham akan selalu menyertai kita juga. Firman Tuhan perlu kita renungkan dan lakukan, jika perlu kita hafalkan ayat-ayat yang berisi tentang janji Tuhan. Sehingga jika kita mengalami kebimbangan ataupun kekhawatiran, kita dapat diingatkan oleh janji Tuhan. Seperti Daud yang berani menghadapi tantangan Goliat, karena dia mengingat pertolongan Tuhan yang telah menyertai dia di padang dalam menghadapi serangan serigala dan beruang akan menolong dia juga dalam menghadapi kekuatan Goliat.

Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa Tuhan Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setiaNya terhadap orang yang kasih kepadaNya dan berpegang pada perintahNya, sampai kepada beribu-ribu keturunan. (Ulangan 7 : 9)

Kuat dan teguhkan hati (Yosua 1: 6- 9)

Tuhan menyuruh Yosua agar kuat dan meneguhkan hatinya dalam menghadapi tantangan. Kita tidak boleh bimbang dan ragu-ragu dalam melangkah dan mengambil tindakan karena kita yakin dan percaya bahwa Tuhan akan menolong kita dalam segala hal dan Tuhan akan menyertai kita dimanapun kita berada.

Sebab Tuhan, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati. ( Ulangan 31 : 8)

Doa satu menit

Tuhan Yesus,
terkadang saat saya berada dalam ketakutan atau
tegang karena suatu hal/ masalah menghadang kehidupan saya,
saya menjadi panik, dan tidak tau apa yang harus saya perbuat.
Ada saatnya pula, saya berusaha berjuang sendiri dengan
kekuatan saya, dan menemui kegagalan.

Tuhan Yesus,
saya teringat akan firmanMu bahwa dalam tinggal tenang
dan percaya terletak kekuatanmu.
Ajar saya Tuhan, untuk dapat bersikap tenang saat ketakutan/
kekhawatiran melanda saya.
Dengan hati dan pikiran yang tenang, saya dapat berdoa dan
memohon campur tanganMu Tuhan, dalam menunjukkan jalan keluar
dan menyelesaikan setiap masalah - masalah di dalam kehidupan saya.
Bimbing saya untuk mengarahkan pandangan hanya kepadaMu saja,
duduk diam di hadapanMu dan memohon pencerahan dariMu.

Engkaulah Tuhan yang mengetahui apa yang ada di depan saya,
Engkaulah yang dapat membimbing saya dalam melangkah,
jalan mana yang aman dan tepat yang harus saya lalui
sesuai kehendakMu.

Seandainyapun Engkau ijinkan aku mengalami ini semua,
saat - saat sulit dan kelam, dan Engkau ingin aku belajar
dari ini semua untuk semakin dekat denganMu, semakin beriman
kepadaMu, aku akan menjalaninya dengan sepenuh hati,
dan bersandar kepadaMu.

Terima kasih Tuhan Yesus, karena Engkau
mengingatkan aku pada hari ini untuk bersikap tenang
dalam menghadapi masalah apapun yang terjadi dalam
kehidupanku ini.
Di dalam nama Tuhan Yesus,
aku panjatkan doa ini.
Amin

Monday, June 9, 2008

UJIAN IMAN

UJIAN IMAN


Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu – yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api – sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diriNya. (1 Petrus 1 : 7)



Pokok masalah


Dalam hidup ini banyak hal yang harus kita lewati. Kerikil-kerikil tajam dan juga bebatuan seringkali menghadang laju perjalanan hidup kita. Setiap orang mempunyai masalah, entah masalah kecil maupun besar. Dari masalah anak-anak yang nakal, masalah di dalam pekerjaan, masalah rumah tangga, penyakit dan banyak lagi masalah-masalah yang lain. Terlebih lagi pada akhir-akhir ini kenaikan bahan-bahan pokok yang tidak terbendung, dan juga adanya global warning yang menyebabkan cuaca tidak menentu, kita sering dikuatirkan akan hal-hal yang akan datang, yang menyebabkan permasalahan kita bertambah. Seringkali kita berpikir, mengapa kita terus menerus dihadapkan pada masalah ataupun hal-hal yang tidak kita ingini. Kita sering merasa putus asa dan kita bertanya : “mengapa saya diperhadapkan pada hal-hal yang tidak saya sukai ?“ dan mau tidak mau kita harus melaluinya. Saat ini kita hidup di dunia nyata, bukan dongeng dimana tidak pernah ada kesusahan, pencobaan dan semuanya berjalan dengan indah tanpa onak dan duri. Kita juga harus sadar bahwa Tuhan tidak pernah menjanjikan suatu kehidupan tanpa adanya ombak dan badai, tapi Dia berjanji untuk memberi kelepasan dan jalan keluar.

Menangani masalah


Banyak orang menanggapi kesukaran-kesukaran dan masalah dengan cara yang negative, daripada percaya bahwa Tuhan dapat mendatangkan kebaikan dari keadaan itu. Tuhan akan memakai kesukaran dan masalah yang kita hadapi untuk membawa kita ke suatu tingkat lebih tinggi jika kita mau melakukan bagian kita dan terus berdiri teguh. Ada saat saat dimana keadaan tidak segera berubah, tetapi kita dapat berkata : “Tuhan, aku tidak peduli apa yang datang melawanku, aku tidak peduli seberapa lama hal ini akan berlansung, ini tidak akan mengalahkanku, ini tidak akan menjatuhkanku. Aku tahu Engkau ada dipihakku.
Saat kita mempunyai sikap seperti itu, kesukaran tidak mempunyai kesempatan sedikit pun untuk menjatuhkan kita. Disamping itu biasanya bukan kesukaran yang menyebabkan masalah-masalah kita bertambah besar; melainkan cara kita menanggapi kesukaran-kesukaran tersebut. Kita bisa saja mempunyai masalah kecil dan masalah itu bisa saja mengalahkan kita. Di lain pihak kita telah menyaksikan orang-orang yang sedang menangani masalah yang sangat besar – penyakit yang tidak dapat disembuhkan, perceraian, kebangkrutan dan lain sebagainya, tetapi mereka bahagia dan merasakan damai sejahtera. Orang-orang seperti sedang hidup dalam sikap iman. Mereka sedang mempercayai segala sesuatu dapat berubah.
Jika Kita menghadapi kesukaran , kita perlu mengingatkan diri sendiri bahwa apa pun itu, adalah campur tangan Tuhan yang ingin agar kita bertambah maju di dalam iman dan Tuhan sedang memproses kita agar kita siap untuk menyambut rencanaNya. Dari cuplikan film facing the giant dikatakan bahwa sebelum Tuhan memindahkan kita dari ‘tempat’ kita sekarang , maka kita akan tetap berada ditempat itu. Maksudnya adalah jika Tuhan berkehendak dan itu memang rencanaNya kita diperhadapkan oleh masalah/kesukaran, kita akan tetap menjalani semua itu sampai Dia memindahkan kita dari masalah tersebut.

Rencana Indah


Tuhan memakai masa kesukaran ini untuk memurnikan kita, membentuk kita dan mempersiapkan kita untuk hal-hal baik yang akan datang. Ia sedang berusaha membentuk kita menjadi orang yang Ia inginkan. Tuhan ingin kita terus menerus bertumbuh, dan kadang-kadang Ia akan menggunakan kesukaran kecil atau ketegangan untuk mendorong kita maju. Ia akan mengijinkan tekanan mendorong kita, mengeluarkan kita dari zona kenyamanan. Ia mengetahui tepatnya seberapa besar yang dapat kita tanggung, dan dalam masa-masa tertekan kita, ingatlah Tuhan sedang memperbesar kita. Kita kan terkejut melihat apa yang kita dapat capai saat kita telah melewati semua itu. Permasalahan yang kita alami adalah media bagi kita untuk melatih dan memurnikan iman kita.


- Your Best Life Now ; Joel Osteen

- Air Hidup; April 2008

- Film Facing the giant
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Tuhan tidak menjanjikan langit yang selalu cerah,
Perjalanan penuh bunga, tiada hujan selain sinar surya,
Kesenangan tanpa dukacita, damai sejahtera tanpa derita….
Namun, Tuhan menjanjikan kekuatan bagi yang mencari-Nya,
Kelegaan bagi yang berjuang keras,
Cahaya terang di perjalanan hidup kita,
Pengampunan bagi manusia berdosa,
Pertolongan bagi yang membutuhkan,
Keberhasilan bagi yang mengalami kegagalan,
Cinta kasih yang tiada pernah padam

-------------------------------------------------------------------------------------------------